LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
PRAKTIKUM
IV
IDENTIFIKASI
BATUAN METAMORF
OLEH
:
NAMA : I K H S A N
NIM : F1G1 12 054
PRODI : GEOLOGI
KELOMPOK : VIII ( DELAPAN )
ASISTEN : AL RUBAIYN
LABORATORIUM FISIKA KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
ACARA IV
4.1 JUDUL
Identifikasi
Batuan Metamorf
4.2 TUJUAN
Adapun
tujuan yang ingin dicapai pada praktikum identifikasi batuan metamorf adalah :
1.
Praktikan
mampu
mengidentifikasi batuan metamorf
2.
Praktikan
mampu
menjelaskan jenis-jenis batuan metamorf
4.3 LANDASAN TEORI
Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang
suatu batuan tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan
jelas memberi nama batuan tersebut. Sifat fisika dankimiayangumumdikenal dalam
mengidentifikasi batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu :
A. Warna
B. Tekstur
C. Struktur
D. Komposisi mineral pembentuk
batuan
A. Warna
Beberapa ciri warna pada mineral yang penting :
·
Kwarsa :
berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
·
Mika : apabila
berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarnahitam diberi
nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahanseperti lembaran-lembaran.
·
Feldspar : apabila
berwarna merah daging diberi nama ortoklas(bidang belah tegak lurus/
90°), bila berwarna putih abu-abudiberi nama plagioklas (belahan
kristal kembar).
·
Karbonat :
biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utama mineral
karbonat ini adalah bereaksi dengan HCl.
B. Tekstur
Tekstur
merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk,
dan susunan butir mineral dalam
batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang
terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.
Tekstur
umum yang sering dijumpai pada batuan metamorf :
- Kristaloblastik : mineral-mineral batuan asal sudah mengalami kristalisasi kristalisasi kembali pada waktu terjadi metamorfosa
- Tekstur relik (sisa) : tekstur batuan metamorf yang masih terlihat tekstur batuan asalnya. Secara umum penamaannya diawali dengan ‘blasto’, misal,blastoporfiritik.
C.
Struktur
Struktur
adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.Macam-macam
struktur merupakan hubungan antar butir penyusun dalam batuan tersebut, antara
lain dibedakan menjadi 2 macam :
1. Berfoliasi : bila pada batuan
metamorf terdapat penjajaran mineral-mineral yang terdapat dalam batuan
tersebut.
2. Non-foliasi: bila pada batuan
metamorf tidak terdapat penjajaran mineral-mineral yang terdapat dalam batuan
tersebut.
D.
Komposisi Mineral pembentuk batuan
Komposisi mineral dalam batuan metamorf dapat dikelompokkan dalam dua
macam, yaitu : mineral yang tahan terhadap proses metamorfisme dan mineral baru
yang terbentuk selama atau akibat proses metamorfisme. Contohnya;mineral kwarsa
adalah mineral yang sangat stabil dan mampu bertahan terhadap proses
metamorfisme sehingga kwarsa tetap hadir dalam batuan metamorf. Sedangkan
mineral lempung akan berubah menjadi mineral lain selama proses metamorfisme
sesuai dengan kondisinya yang baru. Mineral-mineral yang terdapat pada batuan
metamorf, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, karbonat,mineral lempung. (penuntun
praktikum geologi dasar, 2013).
Batuan
metamorf adalah
batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku,
batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami
proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi.
Proses
metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan
temperatur 200oC – 6500C. Menurut Grovi (1931) perubahan
dalam batuan metamorf adalah hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi
tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada teksturnya.
Menurut
H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adalah proses yang mengubah mineral suatu
batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam
kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut
tidak termasuk pelapukan dan diagenesa.
Batuan
metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperatur dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah
tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate
yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan
dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu
pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka
akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan
menjadi batuan-batuan baru lagi (Endarto, 2005).
Batuan
metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ;
·
Komposisi
mineral batuan asal
·
Tekanan
dan temperatur saat proses metamorfisme
·
Pengaruh
gaya tektonik
·
Pengaruh
fluida
Pada
pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
·
Foliasi,
struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh
tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.
·
Non
foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran
mineral-mineral dalam batuan tersebut.
Jenis-jenis Metamorfisme
- Metamorfisme kontak/termal :Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.
2. Metamorfisme regional : Metamorfisme
oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang
luas.
3. Metamorfisme Dinamik : Metamorfisme
akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.(Azhar,
2009).
Berbagai macam proses yang terjadi pada
pembentukan batuan metamorf mempengaruhi rupa atau bentuk batuan itu. Salah
satunya adalah tekstur.Tekstur pada batuan metamorf disebut dengan mineral
metamorf yang terjadi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat oleh karena
itu disebut dengan blastos atau blastik/idioblastik. Pada dasarnya tekstur pada
batuan metamorf terbagi menjadi karena proses rekristalisasi yaitu perubahan
butiran halus menjadi kasar dan proses reorientasi terbagi ke dalam skistositas
atau foliansi terjadi oleh karena mineral yang pipih atau membentang tersusun
dalam bidang-bidang tertentu yakni bidang sekistsis. Biang ini dapat searah
dengan lapisan sedimen asalnya atau searah dengan sumbu lipatannya.Kristal yang
ukurannya besar disebut profiroblastik.Contohnya yaitu dalam golangan metamorf
dinamik, tak jarang batuan mengalami hancuran yang fragmental sifatnya.(Lizza,
2009).
4.4 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang yang
dibutuhkan dalam praktikum identifikasi batuan metamorf dapat dilihat pada
table 4.1 :
Table 4.1 Alat dan bahan identifikasi
batuan metamorf
No.
|
Alat
dan Bahan
|
Kegunaan
|
1.
|
Uang
Logam/Pulpen
|
Sebagai
pembanding
|
2.
|
Kamera
|
Sebagai
alat untuk mengambil gambar sampel batuan
|
3.
|
Pensil
warna
|
Sebagai
bahan untuk menggambar batuan yang diamati
|
4.
|
Batuan & Mineral
|
Sebagai referensi klasifikisi
batuan beku
|
5.
|
4 sampel batuan metamorf
|
Sebagai obyek pengamtan
|
6.
|
Tabel klasifikasi batuan metamorf
|
Sebagai penentu nama batuan
|
4.5 PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum acara
Identifikasi Batuan Metamorf adalah:
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2.
Melakukan
identifikasi batuan metamorf secara megaskopis/kasat mata berdasarkan
sifat-sifat fisisnya:
Ø Warna
Ø Tekstur
Ø Struktur
Ø Komposisi mineral pembentuk batuan
3. Menentukan nama batuannya
4. Mengisi data pada lembar pengamatan
4.6 HASIL PENGAMATAN

·
Warna segar : hitam
·
Warna lapuk : hitam kecoklatan
·
Tekstur :
Kristaloblastik
·
Jenis :
Nematoblastik
·
Struktur :
Foliasi
·
Ukuran : Medium
cuars/schist

·
Komposisi mineral : Mika dominan, scaly foliation
·
Batuan asal : Phyllite
·
Nama batuan : Sekis

·
Warna segar : putih
·
Warna lapuk : putih kecoklatan
·
Tekstur :
Kristaloblastik
·
Jenis :
Granoblastik
·
Struktur : Non-foliasi

·
Komposisi mineral : Kwarsa
·
Batuan asal : sandstone (batu pasir)
·
Nama batuan : Kuarsit
Gambar 4.4 sketsa kuarsit

3. No. urut peraga 3
·
Warna segar : putih
·
Warna lapuk : putih kecoklatan
·
Tekstur :
Kristaloblastik
·
Jenis : Idioblastik

·
Struktur :
Non-foliasi
·
Komposisi mineral : Mika muskovit
·
Batuan asal :
·
Nama batuan : Marmer

·
Warna segar : hitam
·
Warna lapuk : hitam kekuningan
·
Tekstur :
Relik

·
Struktur :
Foliasi
·
Komposisi mineral : Mika, lempung
·
Batuan asal : Lempung, batuan vulkanik
·
Nama batuan : Sabak/slate
4.7 PEMBAHASAN
Batuan metamorf adalah batuan yang
terbentuk dari proses metamorfisme pada batuan yang telah ada sebelummya.
Proseses metamorfisme adalah proses perubahan mineral dan tekstur atau struktur
batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan temperature yang tinggi
dalam kerak bumi tanpa mengubah komposisi kimia.
Batuan
metamorf atau batuan malihan terbentuk akibat proses perubahan temperatur
dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya
temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan
strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang
baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan
perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu
gamping.Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua
batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma
yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan
baru lagi.
Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat
deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka
kita dapat dengan jelas memberi nama batuan tersebut. Sifat fisika dan kimia
yang diidentifikasi pada praktikum ini adalah warna, tekstur, struktur, dan
komposisi mineral penyusun batuan.
Batuan metamorf pertama yang diidentifikasi berada pada
nomor urut peraga 1. Batuan ini memiliki warna segar berwarna hitam dan warna
lapuk berwarna hitam kecoklatan. Tekstur batuan ini adalah kristaloblastik dan
termasuk jenis nematoblastik karena batuan ini memperlihatkan mineral-mineral
prismatik yang sejajar dan terarah.Batuan ini berstruktur foliasi.Komposisi
mineral pembentuk batuan ini adalah mika dominan dan scaly foliation. Batuan asal dari batuan ini adalah
phyllite yaitu batuan sedimen yang mendapat tekanan dan
temperatur tinggi.
Untuk
menentukan nama batuan yang diamati digunakan tabel klasifikasi metamorf O’dunn
& sill yang dapat diliihat dari tekstur, struktur, komposisi mineral, dan
batuan asal dari batuan sehingga dama batuan ini adalah sekis. Sekis adalah
batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, dan feldspar. Mineral pada
batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang
diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
Pada pengamatan kedua identifikasi dilakukan pada batuan
dengan nomor urut peraga 2. Batuan
ini mempunyai warna terang yaitu warna putih sedangkan warna lapuknya berwarna
putih kecoklatan dan batuan ini tidak memiliki belahan. Tekstur batuan ini kristaloblastik yaitu mineral
batuan asalnya sudah mengalami rekristalisasi pada waktu terjadi metamorfosa dan termasuk jenis granoblastik
karena batuan ini memperlihatkan butir-butir mineral yang seragam dan bentuknya
anhedral. Struktur
batuan ini adalah non-foliasi karena dalam batuan yang diamati tidak terdapat
penjajaran mineral-mineral yang ada pada batuan. Komposisi mineral penyusun
batuan ini adalah kwarsa karena batuan ini dominan berwarna putih. Batuan asal
dari batuan ini adalah batu pasir (sandstone) yaitu batuan sedimen yang
mendapat tekanan dan temperatur tinggi. Untuk menentukan nama batuan yang diamati digunakan
tabel klasifikasi metamorf O’dunn & sill yang dapat diliihat dari tekstur,
struktur, komposisi mineral, dan batuan asal dari batuan sehingga dama batuan
ini adalah kuarsit. Kuarsit adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan
kuat, terbentuk ketika batu pasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur
yang tinggi. Ketika batu pasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir butir
kuarsa mengalami rekritalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada
batu pasir terhapus oleh proses metamorfosis.
Pada pengamatan ketiga identifikasi
dilakukan pada batuan dengan nomor urut peraga 3. Warna segar batuan ini berwarna
putih sedangkan warna lapuknya berwarna putih kecoklatan. Tekstur batuan ini
adalah kristaloblastik yaitu mineral batuan asalnya sudah mengalami
rekristalisasi pada waktu terjadi metamorfosa dan termasuk jenis idioblastik
karena berbentuk euhedral. Struktur batuan ini termasuk non-foliasi karena pada
batuan ini adalah mika muskovit karena mineralnya berwarna putih, kalsit yang
biasanya terdapat dalam batuan pasir dan merupakan mineral pembentuk batuan,
dan dolomit yaitu bahan galian dan tergolong bahan galian C dan dolomit
termasuk rumpun mineral karbonat. Batuan asal dari batuan initermasuk jenis
batu gamping yaitu batuan sedimen yang mendapat tekanan dan temperatur tinggi.
Untuk menentukan nama batuan yang diamati digunakan tabel klasifikasi metamorf
O’dunn & sill yang dapat diliihat dari tekstur, struktur, komposisi
mineral, dan batuan asal dari batuan sehingga dama batuan ini adalah marmer.
Marmer terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga
mengalami perubahan dan rekritalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium
karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
Pada pengamatan terakhir identifikasi
dilakukan pada batuan bernomor urut 4. Warna segar dari batuan ini berwarna
hitam sedangkan warna lapuknya berwarna hitam kekuningan. Pada batuan ini masih
terlihat tekstur batuan asalnya sehingga tekstur batuan ini termasuk jenis
relik. Batuan ini berstruktur foliasi karena pada batuan ini terdapat
penjajaran mineral-mineral yang terdapat dalam batuan. Komposisi mineral pembentuk
batuan ini adalah mika biotit karena berwarna hitam dan lempung karena berwarna
putih berkilap tanah. Batuan asal yang dimiliki batuan ini adalah lempung,
shale, sierca dan batuan vulkanik. Untuk menentukan nama batuan yang diamati
digunakan tabel klasifikasi metamorf O’dunn & sill yang dapat diliihat dari
tekstur, struktur, komposisi mineral, dan batuan asal dari batuan sehingga dama
batuan ini yaitu sabak. Sabak merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari
proses metamorfisme batuan sedimen shale dan mudstone (batu lempung) pada
temperatur dan suhu uang rendah. Memiliki struktur foliasi dan tersusun atas
butir-butir yang sangat halus.
4.8 PENUTUP
4.8.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari hasil identifikasi batuan metamorf adalah :
1. Identifikasi
batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan
tertentu. Dalam mengidentifikasi batuan metamorf kita harus melihat berdasarkan
sifat fisiknya secara megaskopis antara lain.
v
Warna segar menyatakan warna primer
atau warna sesungguhnya dari batuan yang diidentifikasi
v
Warna lapuk menyatakan warna sekunder
atau warna hasil pelapukan dari batuan
yang diidentifikasi
v
Tekstur merupakan kenampakan batuan
berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan.
v
Struktur adalah kenampakan hubungan
antar bagian batuan yang berbeda.
v
Komposisi mineral merupakan mineral
pembentuk batuan.
2.
Dari hasil identifikasi batuan metamorf
yang dilakukan secara megaskopis terhadap beberapa sampel batuan, dapat
diketahui nama dari beberapa sampel batuan tersebut.
v
Nomor urut peraga 1 adalah sekis
v
Nomor urut peraga 2 adalah kuarsit
v
Nomor urut peraga 3 adalah marmer
v
Nomor urut peraga 4 adalah sabak
4.8.2 Saran
Adapun saran
yang dapat sayaberikan pada praktikum identifikasi batuan metamorf adalah agar
larutan HCl digunakan pada praktikum ini agar praktikan dapat mengetahui dan
memahami proses saat batuan bereaksi dengan HCl.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2013. Penuntun praktikum geologi dasar.
Universitas haluoleo. Kendari
Azhar. 2009. Petunjuk Praktikum
Petrologi. Tim Geologi. Yogyakarta.
Endarto, Danang. 2005. Mineralogi.
Jakarta.
Makasih gan. Postingannya ngebantu banget
BalasHapus*JUAL BONGKAHAN BATU BACAN ASLI DARI MALUKU UTARA*
BalasHapus(Chrysocolla chalcedony,Living Stone,Gem silica)
galian tanjung gulau (pulau kasiruta) halmahera selatan,maluku utara
No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58
*BACAN DOKO SUPER*
================
*Berat 1 ons Rp 750.000
*Berat 5 ons Rp 1.500.000
*Berat 1 kg Rp 3.000.000
*Berat 2 kG Rp 4.500,000
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan.
*BACAN PALAMEA*
==============
*Berat 1 ons Rp 500.000
*Berat 5 ons Rp 1.000.000
*Berat 1 kg Rp 2.000,000
*Berat 2 Kg Rp 4.000,000
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan.
KONDISI BATU
============
* Natural (no treatment) asli bukan sintetis
* Bahan tua galian tambang sendiri
* Keras & Padat
* Siap Gosok
* Full daging tanpa kapur
* Kualitas super krystal
* Mineral (chysocolla chalcedony)
Melayani pembelian per kilo dan per ons untuk bongkahan
Kami juga melayani pembelian luar daerah dan luar kota
Bagi pecinta bacan yang minat silahkan langsung hubungi/sms
No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,
dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
*Bagi peminat luar kota silahkan dikirim format pemesanan sebagai berikut:
-Nama Lengkap
-Alamat lengkap
-No HP(Handpone) yang selalu aktif
-Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58
jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,
dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,
kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota
dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.
Assalamu Alaikum