LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
PRAKTIKUM
III
IDENTIFIKASI
BATUAN SEDIMEN
OLEH
:
NAMA : I K H S A N
NIM : F1G1 12 054
PRODI : GEOLOGI
KELOMPOK : VIII ( DELAPAN )
ASISTEN : AL RUBAIYN
LABORATORIUM FISIKA KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
ACARA III
3.1 JUDUL
Identifikasi Batuan Sedimen
3.2TUJUAN
Adapun
tujuan yang telah dicapai dalam praktikum identifikasi batuan sedimen yaitu sebagai berikut:
1.
Praktikan mampu mengidentifikasika
batuan sedimen.
2.
Praktikan dapat menjelaskan jenis-jenis
batuan sedimen.
3.3 LANDASAN
TEORI
Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat
deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Setelah identifikasi dilakukan,maka
kita dapat dengan jelas memberi nama batuan tersebut. Sifat fisika dan kimia
yang dikenal dalam mengidentifikasikan batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori
sifat, yaitu :
1. Warna
2. Tekstur
3. Struktur
4.
Komposisi
material pembentuk batuan.
(Anonim, 2013)
Batuan sedimen dapat membentuk lapisan,
dapat dibedakan oleh batuan beku dan batuan metamorf. Contohnya terpecahnya
sendiri permukaan lapisan. Selain itu ditetapkan ciri-ciri tersendiri pada
fosil-fosil yang tidak pernah ditemukan pada batuan beku dan jarang ditemukan
pada batuan metamorf (simon & schuster, 1998).
Faktor-faktor yang mengontrol
terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang
ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah
air, angin, dan juga gaya grafitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air,
angin, dan bahkan salju. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin
sangatlah berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari
air maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar.
Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya
sebesar ukuran pasir. Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem
yang terbatasi (confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen
cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer.
Sedimen-sedimen yang ada terangkut
sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat
besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari
daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya
grafitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan
bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang
diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan
tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan.
Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen
yang ada dan kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan
seperti adanya patahan. (http.www.geowacana.com).
Batuan
sedimen klastika berbutir kasar (rudites, f > 2 mm) biasanya terdiri dari
fragmen dan matriks. Fragmen adalah klastika butiran lebih besar yang tertanam
di dalam butiran yang lebih kecil atau matriks. Matriks mungkin berbutir
lempung sampai dengan pasir, atau bahkan granule. Sedangkan fragmen berbutir
pebble sampai boulder. Mineral utama penyusun batuan silisiklastika adalah
mineral silika (kuarsa, opal dan kalsedon), felspar serta mineral lempung.
Sebagai mineral tambahan adalah mineral berat (turmalin, zirkon), mineral
karbonat, klorit, dan mika. Untuk batuan klastika gunungapi biasanya ditemukan
gelas atau kaca gunungapi. Selain mineral, maka di dalam batuan sedimen juga
dijumpai fragmen batuan, serta fosil binatang dan fosil tumbuh-tumbuhan.
Batuan
karbonat (klastika dan non klastika) tersusun oleh mineral kalsit, cangkang
fosil dan kadang-kadang dolomit. Batuan evaporit (non klastika hasil
penguapan), utamanya tersusun oleh mineral gipsum (CaSO4.2H2O),
anhidrit (CaSO4) dan halit (NaCl). Batuan sedimen “ironstone”
tersusun oleh mineral oksida besi (hematit, magnetit, limonit, glaukonit dan pirit).
Batuan sedimen posfat tersusun oleh mineral apatit. Batubara tersusun oleh
mineral carbon. Batuan sedimen silika (chert atau opal) tersusun oleh kuarsa
dan kalsedon.
Fragmen
dan matriks di dalam batuan sedimen lebih menyatu karena adanya bahan semen.
Bahan penyemen butiran fragmen dan matriks tersebut adalah material karbonat,
oksida besi, dan silika. Semen karbonat dicirikan oleh bereaksinya dengan
cairan HCl. Semen oksida besi, selain tidak bereaksi dengan HCl secara khas
berwarna coklat, Semen silika umumnya tidak berwarna, tidak bereaksi dengan HCl
dan batuan yang terbentuk sangat keras. Semen itu tidak selalu dapat diamati
secara megaskopik. (http. www.amonline.net)
Berbagai sifat fisik sedimen ditelaah sesuai dengan tujuan dan
kegunaannya. Diantaranya adalah tekstur sedimen yang meliputi ukuran butir
(grain size), bentuk butir ( partikel shape), dan hubungan antar butir
(fabrik), struktur sedimen, komposisi mineral, serta kandungan biota. Dari
berbagai sifat fisik tersebut ukuran butir menjadi sangat penting karena umumnya menjadi dasar dalam
penamaan sedimen yang bersangkutan serta membantu analisa proses pengendapan
karena ukuran butir berhubungan erat dengan dinamika transportasi dan deposisi (http://rageagainst.multiply.com).
Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang
berupa bahan lepas. Hutton (1875; dalam Sanders, 1981) menyatakan Sedimentary
rocks are rocks which are formed by the “turning to stone” of sediments and
that sediments, in turn, are formed by the breakdown of yet-older rocks.
O’Dunn & Sill (1986) menyebutkan sedimentary rocks are formed by the
consolidation of sediment : loose materials delivered to depositional sites by
water, wind, glaciers, and landslides. They may also be created by the
precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from
solution (Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi
sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air,
angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan
sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika,
garam dan material lain. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi
berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak
bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis. (www.wingmanarrows.wordpress.com)
3.4 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum identifikasi batuan sedimen
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel
3.1 Alat dan bahan identifikasi batuan sedimen
No.
|
Alat
|
Kegunaan
|
1.
|
Kertas HVS
|
Tempat
untuk menggambar batuan
|
2.
|
Pensil
warna
|
Untuk
menggambar/mewarnai batuan yang diamati
|
3.
|
Tabel
pengamatan
|
Untuk
menulis hasil pengamatan
|
4.
|
Kamera
|
Untuk
mengambil gambar sampel
|
5.
|
4
Sampel Batuan
|
Sebagai
obyek pengamatan
|
3.5 PROSEDUR PRAKTIKUM
Adapun prosedur kerja
yang dilakukan pada praktikum praktikumidentifikasi batuan sedimen adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan.
2. Melakukan identifikasi batuan sedimen
secara megaskopis/kasat mata
berdasarkan
sifat-sifat fisisnya :
Ø Warna
Ø Tekstur
Ø Struktur
Ø Komposisi
material pembentuk batuan
3.
Mengisi data pada lembar pengamatan
4.
Menentukan nama batuannya.
3.5 DATA/HASIL
PENGAMATAN
Adapun
hasil pengamatan dari identifikasi batuan Sedimen adalahsebagai berikut :
1.
Nomor urut peraga 1
· Warna segar : putih abu-abu
·
Warna lapuk : abu-abu/kelabu
·
Sortasi :
well sorted
·
Tekstur :
klastik
·
Struktur :
berdegradasi
·
Komposisi material : plagioklas
·
Nama batuan : batu pasir2. Nomor urut peraga 2
·
Warna segar : hitam
·
Warna lapuk : hitam kecoklatan
·
Sortasi :
well sorted
·
Tekstur :
non-klastik
·
Struktur :
silang siur
·
Komposisi material : mika biotit dan karbon
·
Nama batuan : batubara lignit

·
Warna segar : putih
·
Warna lapuk : coklat
·
Sortasi :
medium sorted
·
Tekstur :
klastik
·
Struktur :
silang siur Gambar 3.3 Gamping fosil
·
Komposisi material : mika muskovit dan oksida besi
·
Nama batuan : gamping fosil
4.
Nomor peraga 4
· Warna segar : putih
·
Warna lapuk : kelabu dan coklat
·
Sortasi :
weel sorted
·
Tekstur :
klastik
·
Struktur :
berlapis
·
Komposisi material : feldspar dan mika muskovit
·
Nama batuan : gamping
kristalin
3.7
PEMBAHASAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan
atau hasil abrasi dari sedimen, batuan beku metamorf yang tertransport dan
terendapkan kemudian terlithifikasi.
Proses pembentukan
batuan sedimen di awali dengan pelapukan. Pelapukan dibagi atas tiga macam
yaitu pelapukan secara biolgis yang disebabkan oleh mahkluk hidup yang berperan
didalamnya, secara fisika yaitu dipengaruhi oleh cuaca dan suhu, dan secara
kimia yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat kimia. Setelah
pelapukan maka batuan akan tererosi. Erosi merupakan pengikisan permukaan kulit
bumi yang disebabkan oleh es, air, dan angin. Dari ketiga penyebab itu air
memiliki pengaruh kuat dari kedua hal lainnya. Kemudian akan tertransportasi
atau pemindahan menuju cekungan. Proses ini di bantu oleh angin, air, dan
glister. Selanjutnya batuan akan mengalami akumulasi. Proses akumulasi adalah
dimana berkumpulnya batuan yang dibawa oleh air, angi, atau gletser pada suatu
tempat ataupun cekungan. kemudian terjadilah kompaksi dimana terjadi akibat
terbebaninya lapisan akibat sedimen yang berada di atasnya sehingga menyebabkan
hubungan antar butir menjadi lebih dekat dan juga kandungan air dalam pori-pori
batuan akan tertekan keluar. kemuadian akan terjadi yang namanya sementasi,
yaitu butiran-butiran sedimen direkatkan oleh material lain, dapat berasal dari
air tanah atau hasil-hasil pelarutan mineral-mineral dalam sedimen itu sendiri.
Setelah itu, akan terjadi litifikasi atau pembatuan, yaitu dimana proses
terubahnya batuan yang lepas menjadi batuan-batuan menjadi batuan yang padat
atau keras.
Dalam mengidentifikasi batuan sedimen
ada beberapa sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi
batuan yaitu beberapa cirri warna mineral yang penting dalam batuan sedimen
yaitu kwarsa, mika , karbonat, dan lempung. Tekstur merupakan kenampakan batuan
berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam tanah.
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Komposisi
mineral pembentuk batuan , mineral-mineral yang terdapat pada batuan sedimen antara lain kwarsa, mika,
karbonat, dan mineral lempung. Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk
dari batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia maupun
organisme yang di endapkan lapis demi lapis di permukaan bumi dan mengalami
pembatuan.
Pada pengamatan pertama identifikasi
dilakukan pada batuan dengan nomor urut 1 dengan sifat fisisnya sebagai berikut
: warna segar dari batuan ini adalah putih abu-abu, dan warna lapuknya abu-abu.
Sortasi batuan ini adalah well sorted karena pemilahan butirannya yang sangat
baik dan seragam. Batuan ini merupakan hasil rombakan material-material yang
telah ada sebelumnya sehingga tekstur batuan ini adalah klastik. Struktur dari
batuan ini adalah berdegradasi karena butiran dalam batuan semakin halus dari
bagian bawah sampai atas. Berdasarkan warna batuan Komposisi material penyusun
batuan ini adalah plagioklas. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah
dilakukan pada sifat fisis yang dimiliki batuan nama batuan ini adalah batu
pasir. Batupasir termasuk dalam batuan sedimen klastik terigen. Hal ini berarti
batu ini disusun oleh butiran detritus yang berasal dari daratan. Mempunyai
butiran yang berukuran 1/16 mm – 2 mm. Berdasarkan klasifikasi wentworth untuk
ukuran butir, maka ukuran tersebut dinamakan pasir, sehingga batunya dinamakan
batupasir. Biasanya batupasir disusun dari lima komponen dasar, yaitu : fragmen
batuan (litik), butiran kuarsa, butiran feldspar, matriks, dan semen.
Pada pengamatan kedua identifikasi
dilakukan pada batuan dengan nomor urut peraga 2. Batuan ini memiliki warna
segar yaitu hitam dan warna lapuk hitam kecoklatan. Pemilahan butiran dari
batuan ini sangat baik dan seragam sehungga sortasi batuan ini adalah weel
sorted. Tekstur batuan in adalah non-klastik karena merupakan hasil aktivitas
biokimia. Struktur batuan ini adalah silang-siur. Komposisi material penyusun
batuan ini adalah biotit dan karbon. Berdasarkan identifikasi yang telah
dilakukan nama batuan ini adalah batubara. Batuan ini terbentuk dari material
organik yang berasal dari tumbuhan. Untuk batubara dibedakan berdasarkan
kandungan unsur karbon, oksigen, air dan tingkat perkembangannya.
Pada pegamatan selanjutnya dilakukan
identifikasi pada batuan dengan nomor urut peraga 3. Warna segar dari batuan
ini adalah putih dan warna lapuknya berawarna kuning kecoklatan. Sortasi dari
batuan ini adalah medium sorted karena pemilahan butir dari batuan ini yang
sedang. Batuan ini bertekstur klastik. Struktur batuan ini adalah silang siur
karena satu perlapisan saling memotong dalam tubuh batuan. Komposisi material
penyusun batuan ini adalah mika dan oksida besi. Berdasarkan hasil identifikasi
nama dari batuan ini adalah gamping fosil. Gamping fosil merupakan batuan sedimen yang berasal dari endapan organisme
algae calcareous dan binatang koral.
Pada pengamatan terakhir
identifikasi dilakukan pada batuan dengan nomor peraga 4. Batuan ini memiliki
warna segar yaitu putih dan warna lapuk kelabu dan coklat. Pemilahan butiran
dari batuan ini sangat baik dan seragam sehungga sortasi batuan ini adalah weel
sorted. Batuan ini bertekstur klastik. Pada batuan ini memiliki struktur
berlapis. Komposisi material penyusun batuan ini adalah feldspar dan mika. Berdasarkan dari hasil
identifikasi nama batuan ini adalah gamping kristalin. Gamping kristalin
merupakan batuan sedimen yang memiliki tekstur
chemical tekstur
sedimentary, pada sampel ke empat ini bentuknya tidak manunjukan ada struktur
perlapisan (stratifikasi), karena merupakan tipe batuan sedimen yang terbentuk
akibat adanya aktifitas/proses kimia, pada batuan ini kami memperoleh hasil
identifikasi komposisi materialnya berupa mineral karbonat (kalsit) serta
Kristal-kristal yang ada pada permukaan batuan dan memiliki komposisi material
quartz.
3.8
PENUTUP
3.8.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil
identifikasi batuan sedimen adalah :
1.
Identifikasi
batuan sedimen merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan
sedimen.
v
Warna
adalah kenampakan langsung yang dapat diamati pada batuan.
v
Sortasi
atau pemilahan merupakan keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan
sedimen.
v
Tekstur
merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir
mineral dalam batuan.
v
Struktur
merupakan kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.
v
Komposisi
material merupakan kandungan material yang dimiliki batuan
2.
Berdasarkan hasil identifikasi batuan
sedimen, nama dari batuan sedimen yang diidentifikasi adalah :
v Batuan pertama adalah batu pasir
v Batuan kedua adalah batubara
v Batuan ketiga adalah gamping fosil
v Batuan keempat adalah gamping kristalin.
3.8.2
Saran
Adapun saran yag dapat saya
sampaikan pada praktikum kali ini agar asisten membantu praktikan menjelakan sifat fisis dari batuan terutama
dari segi tekstur.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2013. Penuntun praktikum geologi dasar.
Universitas haluoleo. Kendari
Simon
dan Schuster. 1998. Rocks and Minerals.
Fireside Books. New York.
http://www.wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/
(Diakses tanggal 20 Mei 2013)
http://www.rageagainst.multiply.com/journal/item/33
(Diakses tanggal 20 Mei 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar