Kamis, 10 Oktober 2013

identifikasi batuan beku


LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
PRAKTIKUM II
IDENTIFIKASI BATUAN BEKU



OLEH :
NAMA                : I K H S A N
NIM                     : F1G1 12 054
PRODI                : GEOLOGI
KELOMPOK      : VIII ( DELAPAN )
ASISTEN             : AL RUBAIYN


LABORATORIUM FISIKA KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013








ACARA II
2.1 JUDUL
Identifikasi Batuan Beku
2.2 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum identifikasi batuan beku adalah :
1.        Praktikan mampu mengidentifikasi batuan beku
2.        Praktikan mampu mengklasifikasikan batuan beku
2.3 LANDASAN TEORI
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan adalah :
1. Warna
Warna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifatbasa/ mafic).

2. Tekstur
Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan sususnan butir mineral penyusun batuan. Tekstur dapat dijadikan petunjuk tentang proses (ganesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut. Tekstur yang umumnya sering dijumpai pada batuan beku :
·         Feneritik
·         Afanitik
·         Porfiritik
·         Glassy
·         Fragmental
3. Struktur
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku:
  • ·         Masif
  • ·         Jointing
  • ·         Vesikular
  • ·         Aliran
  • ·         Amigdaloidal
4. Komposisi Mineral Pembentuk Batuan
Mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, olivine, piroksen. Mineral-mineral penyusun batuan metamorf, antara lain : kwarsa, mika feldspar, karbonat, mineral lempung. (penuntun praktikum geologi dasar, 2013)
Tekstur menggambarkan sifat butir (kristal) yang membentuk batu. Batuan dianggap berbutir kasar jika kita dapat membedakan kristal dengan mata telanjang. Batuan beku berbutir halus setidaknya memiliki bagian dari matriks batuan yang memiliki kristal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tekstur porfiritik diproduksi oleh dua tahap pendinginan yang berbeda, baik kristal besar dan kecil di batu yang sama. Pendinginan yang lambat (umumnya di bawah tanah) menghasilkan kristal besar. Pendinginan cepat (pada atau dekat permukaan Bumi) menghasilkan kristal yang lebih kecil. Dalam sebuah porfiritik, kristal adalah ukuran jelas berbeda. Kristal yang lebih kecil disebut matriks atau massa dasar. Istilah pegmatit disediakan untuk batuan beku yang memiliki kristal yang luar biasa besar. Ini adalah istilah yang digunakan untuk batuan beku namun biasanya terkait dengan granit. Pegmatites adalah unik karena mereka tidak membentuk langsung dari batuan beku lelehan namun terbentuk dari cairan yang berasal dari atau dekat tubuh batuan beku.Cairan (umumnya berair dan di bawah temperatur dan tekanan yang tinggi) memungkinkan untuk banyak kebebasan untuk migrasi ion (dibebankan atom atau molekul) ke situs kristalisasi. Hasilnya adalah pembentukan kristal besar.(Nakamura dkk, 2002)
Batuan beku terbentuk dari pemadatan bahan batu (magma cair), baik mengalami kristalisasi maupun tanpa kristalisasi. Ada dua tipe dasar batuan beku yaitu:
1)      Batuan beku intrusif (plutonik) seperti diorit, granit, gabro, dan pegmatite yaitu batuan beku yang mengeras di bawah permukaan bumi.
2)      Batuan beku ekstrusif (vulkanik) seperti andesit, basalt, obsidian, batu apung, riolit dan scoria yang mengeras pada atau di atas permukaan bumi. (www.Budi Setiyarso.blogspot.com)
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, atau agregasi dari mineral-mineral , biasanya dia tidak dalam keadaan homogen dan tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi suatu batuan terlebih dahulu kita melakukan pendiskripsian batuan, yaitu: jenis batuan, warna batuan, tekstur batuan, struktur, serta komposisi-komposisi mineral yang menyusun batuan. Secara Umum jenis batuan dibagi atas 3 yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan beku adalah batuan yang terbentuk melalui hasil pembekuan magma atau kristalisasi magma yang dipengaruhi oleh suhu.Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.
Berdasarkan Genetik Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin).contoh : Granit, Granodiorit, dan Gabro.
b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.
c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batua pung.
Berdasarkan Senyawa Kimia Berdasarkan komposisi kimianya batuan beku dapat dibedakan menjadi:
a. Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.
b. Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52 %. Contohnya Gabro, Basalt.
c. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-65 %. Contohnya Andesit dan Syenit.
d. Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 65%. Contohnya Granit, Riolit.
Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.
Berdasarkan Susunan Mineralogi Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan battuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akankeadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:
a. Batuan dalam Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.
b. Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massadasar faneritik.
c. Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.
d. Batuan lelehan Bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa. (Nesse, 2000)
Nakhlites (batuan beku mars) adalah batuan beku, yang dipadatkan dari magma basaltik, walaupun komposisi magmanya yang tidak teratur. Asal beku yang disusun oleh mineralogi, kimia mineral, tekstur, dan formasi urutan mineral. Mineral kimia dan pola mineral yang ada di bumi, bulan, dan eucrite (asteroidal) adalah sama-sama memiliki basal. Keseluruhan tekstur dari nakhlites juga mirip dengan basal terestrial, seperti tekstur mesostasis. Demikian pula, mineral dalam nakhlites mengandung multifase, inklusi kaca yang identik dengan yang diidentifikasi sebagai inklusi batuan basaltik magmatik di bumi.Sehingga, batu hampir identik dengan nakhlites yang telah ditemukan di Bumi.Interpretasi awal dari nakhlites mengandalkan mineral dan kesamaan tekstur dengan batuan basaltik terestrial. Mineraloginya didominasi oleh piroksin, olivin, plagioklas, dan oksida Fe-Ti  seperti yang ditemukan pada batu basal. Tekstur keseluruhannya adalah phenocrystic atau porfiritik basal.Pada NWA817 dan MIL03346 ada pengecualian yaitu bahwa mereka mesostases sebagian besar kaca.(Sautter, 2002).
2.4 PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum identifikasi batuan beku adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Melakukan identifikasi batuan beku secara megaskopis/ kasat mata. Berdasarkan sifat-sifat fisinya:
Ø  Warna
Ø  Tekstur
Ø  Struktur
Ø  Komposisi mineral pembentuk batuan
3.      Menentukan nama batuannya
4.      Mengisi data pada lembar pengamatan
2.5 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang yang dibutuhkan dalam praktikum identifikasi batuan beku dapat dilihat pada table 2.1 :
Table 2.1 Alat dan bahan identifikasi batuan beku
No.
Alat dan Bahan
Kegunaan
1.
Lubang Preparat
Sebagai pembatas untuk mengamati batuan agar tidak semua bagian mineral teramati dan untuk mengamati warna batuan
2.
Komparator batuan
Sebagai bahan pembanding dalam mengidentifikasi batuan
3.
Uang Logam
Sebagai pembanding
4.
Pensil warna
Sebagai bahan untuk menggambar batuan yang diamati
5.
Batuan& Mineral
Sebagai referensi klasifikisi batuan beku



2.6 HASIL PENGAMATAN
            Adapun hasil pengamatan dari praktikum identifikasi batuan beku adalah :
1. Nomor urut peraga 1
·         http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/164262_431094636981915_651784346_n.jpgWarna                          : Putih abu-abu dan hitam
·         Tekstur                        : Afanitik
·         Sifat Batuan                : Mafic
·         Struktur                       : Masif
·         Komposisi mineral      : Plagioklas dan biotit
·         Nama batuan               : Andesit                            
http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/2522_431094276981951_552228422_n.jpg2. Nomor urut peraga 2
·         Warna                          : Hitam dan Putih
·         Tekstur                        : Afanitik
·         Sifat Batuan                : Mafic
·         Struktur                       : Masif                       
·         Komposisi mineral      : Biotit, muskovit, dan amfibol
·         Nama batuan               : Gabro           

3. Nomor urut peraga 3
·         Warna                          : Putih abu-abu
·         Tekstur                        : Faneritik
·       Sifat batuan                 : Felsic
·         Struktur                       : Masif
·         Komposisi mineral      : Plagioklas
·         Nama batuan               : Riolit

4. Nomor urut peraga 4
·         http://sphotos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/69468_431094120315300_556920690_n.jpgWarna                          : Hitam, abu-abu, hijau kehitaman, dan kuning coklat kemerahan
·         Tekstur                        : Afanitik
·         Sifat batuan                 : Mafic
·         Struktur                       : Jointing

·         Komposisi mineral      : Amfibol, oksida besi, biotit, piroksan, dan plagioklas.
·         Nama batuan               : Basalt




                       
2.7 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami akan membahas mengenai identifikasi batuan beku. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi batuan beku, dan mengklasifikasikan jenis batuan beku.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif).Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruhterhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangatdipengaruhi oleh sifat magma sel. Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu.
Pada pengamatan pertama, kami melakukan identifikasi pada batuan dengan nomor urut peraga 1. Batuan ini memiliki warna abu-abu, hitam, dan sedikit memiliki corak berwarna putih dibagian permukaannya. Tekstur batuan ini adalah afanitik, hal ini disebabkan oleh adanya butiran mineral penyusun batuan yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Batuan ini bersifat mafic (basa), sifat ini sangat tampak dengan adanya warna batuan yang agak suram (gelap). Selain itu, batuan ini tidak memiliki retakan-retakan ataupun lubang-lubang gas pada permukaannya sehingga struktur keseluruhan batuan ini adalah masif. Berdasarkan warna yang dimiliki batuan ini komposisi mineralnya plagioklas dan biotit. Berdasarkan sifat fisik yang dimilikinama batuannya dapat ditentukan yaitu andesit.
Pada pengamatan kedua, identifikasi dilakukan pada batuan dengan nomor urut peraga 2. Batuan ini memiliki warna hitam dan putih. Dari segi tekstur, batuan ini digolongkan kedalam kelompok afanitik yaitu batuan dengan butiran mineral yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.  Batuan ini bersifat mafic (basa), sifat ini sangat tampak dengan warna batuan yang gelap. Batuan ini berbentuk pejal dengan tidak adanya retakan maupun lubang gas pada permukaan batuan, sehingga batuan ini berstruktur masif.Batuan ini mengandung mineral amfibol dan mika. Mika itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu muskovit (mika yang berwarna putih) dan biotit (mika yang berwarna hitam). Pada batuan gabro, muskovit lebih dominan dibandingkan dengan biotit yang hanya merupakan fragmen pada batuan ini. Dari hasil identifikasi sifat fisik batuan tersebut dapat ditentukan nama batuannya yaitu gabbro. Gabbro merupakan batuan yang memiliki komposisi mineral yang sama dengan basal, hanya saja gabbro biasanya betekstur feneritik, karena terbentuk di bawah permukaan sehingga mineral penyusun gabbro mempunyai waktu yang cukup untuk berkembang.
Pada pengamatan ketiga, identifikasi dilakukan pada batuan dengan nomor urut peraga 3.Batuan ini berwarna abu-abu.Batuan ini bersifat felsic dengan kandungan silikon > 65 %, kadar silikon ini sangat tampak jelas dengan adanya warna batuan yang terang. Dari segi tekstur, batuan ini digolongkan kedalam kelompok afanitik yaitu batuan dengan butiran mineral yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Batuan ini berbentuk pejal dengan tidak adanya retakan maupun lubang gas pada permukaan batuan, sehingga batuan ini berstruktur masif. Komposisi mineral batuan ini adalah plagioklas. Dari hasil identifikasi sifat fisik batuan ini nama batuannya dapat ditentukan yaitu riolit.
Pada pengamatan terakhir, identifikasi dilakukan pada batuan dengan nomor urut peraga 4. Warna dari batuan ini adalah hitam dan hijau kehitaman.Batuan ini bersifat mafic atau basa, hal ini direpsentasikan dengan adanya warna batuan yang gelap. Tektur batuan ini adalah afanitik, hal ini disebabkan oleh adanya butiran mineral penyusun batuan yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Struktur batuan ini adalah jointing, hal ini dikarenakan batuan ini tampak memiliki retakan. Batuan ini terbentuk dari dua mineral yaitu piroksin dan biotit. Berdasarkan identifikasi sifat fisik yang telah dilakukan nama batuannya dapat ditentukan yaitu basal. Basal merupakan batuan ekstrusif yang paling sering ditemukan, yang merupakan batuan penyusun kerak samudra. Basal yang teredapat pada kerak samudra biasanya membentuk struktur Pillow lava, yakni batuan beku yang berbentuk seperti bantal, terbentuk seperti bulatan-bulatan sempurna, ini terjadi karena proses pembekuan magma di dalam air.



2.8 PENUTUP
2.8.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari identifikasi batuan bekuadalah :
1.   Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu.

v   Nomor urut peraga pertama adalah andesit
v   Nomor urut peraga kedua adalah gabbro
v   Nomor urut peraga ketiga adalah riolit
v   Nomor urut peraga keempat adalah basalt


2.8.2        Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan pada praktikum identifikasi batuan beku ini adalah agar sebaiknya asisten membantu praktikan dalam menentukan nama batuannya karena praktikan cukup sulit untuk menentukan nama batuannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Penuntun praktikum geologi dasar. Universitas haluoleo. Kendari
Nakamura, N. dkk, 2002, REE abundances and Rb–Sr age of a new Antarctic nakhlite Yamato 000593 (abstract), Antarctic Meteorites: Tokyo
Nesse, W.D., 2000. Introduction to Mineralogy. Oxford University Press: New York
Sautter, V. dkk, 2002, A new Martian meteorite from Morocco: the nakhlite North West Africa 817. Earth Planet: Afrika Barat
http://www.Budi Setiyarso.blogspot.com/Batuan .(diakses tanggal 07 April 2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar